Friday, April 8, 2011

Pendidikan Di Perguruan Tinggi = Memprihatinkan

Perguruan Tinggi saat ini sudah berada di tahap yang memprihatinkan. Mengapa saya dapat mengeluarkan statement seperti itu ? Pemerintah menggaji para dosen dan professor untuk menyediakan waktu bagi mahasiswanya berkonsultasi di jam kuliah. Tetapi, apa yang di dapatkan oleh mahasiswa sangat bertolak belakang. Dosen dan professor jarang sekali berada di ruangannya di karenakan kesibukan mereka entah mengerjakan proyek ataupun kesibukan kesibukan lain di luar jam kuliah dan bukan atas kepentingan instansi perguruan tinggi tersebut. Hal ini tentu merugikan pemerintah dan mahasiswa.

Mahasiswa, adalah pihak yang paling merasakan dampak dari ketidak hadiran dosen-dosen. Mereka telah membayar SPP lebih dari 1 juta rupiah dan masih harus membayar biaya ini-itu selama kuliah. Tapi, pelayanan dari dosen untuk berkonsultasi, asistensi, maupun bimbingan tugas akhir sangatlah sulit. Mahasiswa tidak mendapatkan hak mereka setelah membayar SPP dan biaya ini-itu. Ini tidak fair ! Mahasiswa seharusnya mendapatkan hak untuk di layani oleh dosen dalam artian mendapatkan bimbingan, pengajaran, dan arahan. Jika dosen-dosen mencari pekerjaan lain di luar (istilah kasarnya proyek), mengapa mereka memilih menjadi dosen ? inilah bukti konsistensi di perguruan tinggi perlu dipertanyakan. Seharusnya, dosen berdedikasi tinggi dan penuh untuk mengabdi, mencerdaskan generasi-generasi penerus (mahasiswa) dan membuktikan pengabdian diri kepada masyarakat lewat pendidikan. Bukan dengan mencari proyek sehingga melupakan tugasnya sebagai dosen dan mengacuhkan hak mahasiswa untuk mendapatkan bimbingannya.





 

No comments:

Post a Comment